One Punch Man Season 3: When High Expectations Meet “Lackluster” Animation”
A conversation about hype, disappointment, and how visuals can change the feel of a story in the anime One Punch Man Season 3. Hello...
Sudah Desember 2025 masih terlintas sebuah opini tentang realita, harapan, dan cara melihat perubahan di dunia blogging yang dulu punya masa keemanasan akankah Blogger di tahun 2026: masihkah menghasilkan dari AdSense?
Hello, friends,
At ryanpratama.com, I often talk about websites, hosting, design, dan ekosistem digital. Ada satu pertanyaan yang sering muncul belakangan ini: “Masih bisa nggak sih blogger hidup dari AdSense di 2026?”
Pertanyaan yang wajar. Karena dunia digital berubah dengan cepat. Algoritma makin ketat. Perilaku pembaca berubah. Dan teknologi AI membuat jumlah konten meledak tanpa henti.
Disklaimer : Tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti atau menggurui. Saya hanya ingin mengajak teman melihat realitanya pelan-pelan, sembari jujur terhadap apa yang benar-benar terjadi.
Table of Contents
Saya melihat 2026 sebagai fase baru untuk blogger. Bukan era keemasan seperti 2010–2015, tapi juga bukan masa suram seperti yang sering dibicarakan orang. Mangkanya itu saya mulai ngeblog lagi baru 3 hari hehehe waktu postingan ini dibuat.
Blogger yang bertahan sekarang bukan hanya yang paham cara menulis panjang lalu menunggu trafik datang. Mereka:
AdSense memang masih menghasilkan, tapi bukan lagi “cara termudah mencari uang dari internet”.
Saya rasa ada beberapa penyebab yang jarang dibahas:
Ini membuat blogger yang “asal posting” perlahan tenggelam.
Menurut saya, ada tiga tipe blogger yang tetap stabil bahkan naik.
Bukan sekadar menulis, tapi punya gaya cerita, opini, atau pengalaman yang membuat konten terasa “manusia”.
Apalagi niche yang memiliki:
Google semakin menghargai konten yang benar-benar pernah dialami penulis. Misalnya:
Hal ini susah ditiru oleh konten AI generik.
Bukan karena AdSense jelek. Bukan karena blogging mati.
Tapi karena ekspektasi kita di 2026 harus realistis.
Blog yang dibangun pelan-pelan, dengan niat baik, kualitas bagus, dan fokus pada niche yang tepat… masih bisa mendapatkan:
Tapi blogger yang hanya berharap “asal tulis artikel sebanyak-banyaknya” akan kesulitan.
Google bukan lagi mesin yang bisa “dibohongi” dengan artikel 2000 kata.
Pengalaman nyata jauh lebih kuat dari sekadar teori.
Gunakan cerita, contoh, opini, pengalaman.
Jangan membuat konten seperti laporan teknis yang dingin.
Blog + TikTok Video
Blog + YouTube Shorts
Blog + Instagram Carousel
Gabungan seperti ini terbukti sangat kuat. jadi sebagai blogger di eranya sosial media semua harus masuk sosial media agar kehadiranmu dirasakan.
Karena dua hal itu berbeda. memang dua-duanya membangun trafik tetapi untuk jangka panjang artikel yang dibutuhkan trafiknya lebih stabil. terkadang juga artikel yang di cari itu lebih cepat mendatangkan trafik.
User experience masih menjadi sinyal penting untuk Google.
Menurut saya: iya, masih bisa. Tapi tidak untuk semua orang.
Blog di 2026 lebih mirip maraton daripada sprint. Yang menang adalah mereka yang:
Bukan siapa yang paling banyak menerbitkan artikel.
Karena pada akhirnya, teman, internet memang berubah…
tapi manusia tetap mencari tulisan yang punya makna, kedalaman, dan kejujuran.
Dan selama itu masih ada, blogging tidak akan pernah benar-benar mati.