Anyone Can Be Anything (They Say), Without Being an Expert.
Really? – Perspectives from Tom Nichols' book The Death of Expertise, where anyone can be anything. Hello friends, in the age of the internet, TikTok...

Sebuah Lagu yang Diam-Diam Mengajarkan Cara Mencintai
Hello, friends,
Di tengah riuhnya dunia digital, timeline yang penuh noise, dan musik yang makin sering mengejar viral di platfom digital, ada satu lagu yang selalu berhasil bikin hati saya berhenti sebentar hanya untuk mendengarkan:
“Sampai Jadi Debu” – Banda Neira
Ini bukan lagu yang meledak karena TikTok tapi karena keindahan liriknya.
Bukan lagu yang liriknya “catchy for 10 seconds” tetapi pesannya nyampek.
Dan bukan lagu yang diciptakan buat ngejar tren.
Ini lagu yang pelan, dalam, dan jujur—jenis lagu yang nggak datang tiap tahun apa lagi dengan adanya harus viral dulu baru lagu itu berhasil.
Table of Contents
Banda Neira punya gaya penulisan lirik yang:
Bagian paling ikonik:
“Bila nanti saatnya telah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku…”
Lalu disusul bait lain yang lebih menghantam:
“Kita berjalan dari waktu ke waktu
Hingga kita tua, hingga jadi debu.”
Lirik ini bukan sekadar romantis.
Ini sebuah komitmen.
Komitmen yang nggak muluk-muluk, tanpa janji manis berlebihan—
tapi tetap punya bobot emosional yang besar.
Kalimat “hingga jadi debu” itu bukan hiperbola cinta remaja.
Itu gambaran paling manusiawi tentang:
Dalam bahasa sederhana:
ini lagu yang ngingetin kita bahwa dicintai sampai tua itu privilege.
Secara musikal:
Nggak ada teriakan, nggak ada efek berlebihan.
Justru kesederhanaannya bikin lagu ini:
Banda Neira memang punya ciri:
musik yang tidak memaksa masuk ke telinga, tapi langsung perlahan-lahan masuk ke hati.
Yang menarik dari “Sampai Jadi Debu” adalah dualitasnya.
Di satu sisi:
Tapi di sisi lain, kalau teman dengar lebih dalam:
Itu sebabnya banyak orang memainkan lagu ini:
Lagu ini berhasil nangkep perasaan yang:
“bahagia tapi takut kehilangan”
dan itu manusiawi banget.
“Sampai Jadi Debu” jadi makin sentimentil karena:
Kadang bubarnya sebuah group justru bikin musiknya jadi:
Dan “Sampai Jadi Debu” jadi salah satu warisan paling kuat dari mereka.
Because:
Itulah kenapa setiap tahun selalu ada generasi baru yang menemukan lagu ini.
“Sampai Jadi Debu” Bukan Lagu Cinta Biasa**
Kalau harus saya ringkas:
Ini lagu tentang cinta yang tulus,
tapi juga tentang takut kehilangan.
Lagu tentang waktu yang berjalan,
tapi juga tentang dua orang yang memilih untuk tetap berjalan bersama.
Dan di era dimana hubungan yang serba cepat, serba instan, serba “move on dong”—
lagu seperti ini terasa seperti:
rumah, pelukan, dan kehangatan yang jarang kita temukan di musik modern.
Sumber
Gambar Utama : https://unsplash.com/illustrations/an-older-woman-with-glasses-talking-to-a-younger-woman-bL4WPoT3dQI