Designing is easy, just use a template. Canva is free too.
A Reality That Makes Designers Laugh But Cry Inside, and This Still Exists in 2025. Hello friends, At ryanpratama.com, I often...

Realitanya Tidak Sesederhana Itu.
Hello, friends,
Mari kita bahas, di ryanpratama.com, saya cukup sering membahas soal website, hosting, design, and the digital ecosystem.
Lalu Sekarang banyak banget platform AI lokal yang promonya keren:
“Pakai ChatGPT 5.0”, “Terintegrasi Gemini 2.5”, “Bisa akses DeepSeek”, “Model Qwen terbaru”, dan dengan harga murah seterusnya.
Dan hampir semua brand menulisnya seolah -olah mereka bekerja langsung dengan model-model besar itu.
Tapi setelah saya perhatikan dan saya pernah mencoba langsung membuatnya ternyata cara kerjanya nggak sesimpel yang ditulis di banner marketing.
Bahkan yang lebih tepat adalah:
Mereka tidak benar-benar terhubung dengan API ke vendor besar (OpenAI, Google, DeepSeek, Alibaba).
Mereka mengakses model itu lewat pihak ketiga lewat Together AI, Fireworks AI, OpenRouter, dan aggregator LLM sejenisnya.
Dan di artikel ini, saya mau membahas realitanya supaya teman punya ekspektasi yang sehat dan tidak terlalu tinggi berekspektasi dengan hasil jawaban AInya .
Table of Contents
Kalau teman lihat klaim seperti:
Secara model, itu benar apa yang mereka pakai:
mereka memang menyediakan akses ke model-model itu dengan harga lebih murah tetapi…
Tapi bukan langsung ke:
Melainkan lewat jembatan seperti:
Jadi arsitekturnya lebih mirip begini:
User → platform AI lokal → Together AI (atau sejenisnya) → model asli (GPT, Qwen, DeepSeek, dll)
Kenapa banyak platform AI yang menggunakan cara ini?
Ini praktik umum di dunia AI SaaS.
Ini bukan hal yang salah ataupun buruk.
Tapi perlu dipahami secara jernih agar ekspektasimu tidak terlalu tinggi:
Platform AI lokal itu bukan pencipta model.
Mereka adalah wrapper yang membungkus model besar supaya lebih mudah diakses user.
Yang mereka bangun:
Modelnya tetap: GPT, Qwen, DeepSeek, Gemini.
Hanya saja implementasinya lewat pihak ketiga jadi semacam ada perantaranya.
Ada beberapa hal yang biasanya tidak dijelaskan secara terang-terangan bagaimana data user di kelolah.
Lewat perantara artinya:
Input → Platform AI lokal → Aggregator → Vendor LLM → Balik ke aggregator → Balik ke platform
Kalau teman kirim konten sensitif,
data melintas lebih banyak titik.
Ini bukan selalu bahaya,
tapi sebagai user harus sadar pola alurnya.
For example:
Aggregator sering memakai varian lebih efisien, karena harganya lebih masuk akal.
Makanya kualitasnya mirip, tapi tidak selalu identik dengan versi premium resmi.
Semua aggregator punya batas:
Jadi paket “unlimited” biasanya bukan benar-benar tanpa batas tetapi ada aturan yang tidak diketahui user awam.
Karena lewat perantara, performa bisa dipengaruhi:
Makanya beberapa kali user merasa:
Padahal bukan salah AI-nya,
tapi jalurnya panjang.
Jawaban jujur saya:
Modelnya bagus, tapi bukan karena mereka bikin modelnya. Modelnya bagus karena memang model aslinya bagus.
Yang bikin platform AI lokal menarik adalah:
Jadi “sebagus itu atau tidak” tergantung ekspektasi:
Platform AI lokal (termasuk yang mengklaim pakai GPT/Gemini/DeepSeek/Qwen):
Dan ini sepenuhnya normal,
tapi seharusnya user juga tahu kenyataannya.
Value mereka ada di:
Bukan karena AI-nya “lebih pintar atau sama ” dari ChatGPT atau Gemini asli.
Sumber
Gambar Utama https://unsplash.com/illustrations/a-man-holding-a-laptop-in-front-of-his-head-M_LhwK7G6tg