Catatan santai tentang kebiasaan lucu orang Indonesia yang suka minta maaf saat berdonasi kecil, padahal niat baik tidak pernah diukur dari nominal yang diberikan dan bagaimana sebuah gerakan kecil bisa berubah menjadi dukungan sampai 10 miliar rupiah dari bang Ferry Irwandi.
Halo Semua,
Di ryanpratama.com, saya cukup sering ngobrol soal website, hosting, desain, dan ekosistem digital.
Tapi hari ini 03-12-2025 , saya ingin mengajak teman melihat satu fenomena yang hangat, ringan, tapi juga menyentuh tentang bagaimana cara orang Indonesia berdonasi.
Fenomena yang membuat saya tersenyum tiap kali melihatnya
donasi 10.000 tapi disertai kalimat “maaf cuma segini ya kak”.
Padahal… tidak ada yang salah sama sekali.
Tulisan ini bukan untuk menghakimi, bukan juga untuk menertawakan siapa pun.
Ini sekadar catatan ringan bahwa kebaikan itu bentuknya beragam, dan kadang hal kecil yang kita anggap remeh justru punya makna terbesar.
Daftar isi
Kebiasaan “Maaf Donasinya Kecil”, Fenomena yang Indonesia Banget
Saya yakin kamu pasti pernah melihatnya dikolom komentar. Atau malah pernah menulisnya sendiri.
Di kolom komentar donasi atau live streaming, sering muncul kalimat begini:
“Maaf ya kak cuma bisa 5 ribu.”
“Maaf nominalnya kecil.”
“Maaf nggak seberapa, semoga bermanfaat.”
Lucu? Iya.
Tapi juga manusiawi.
Lalu kenapa begitu ? Karena kita tumbuh di budaya yang sangat menghargai rasa sungkan.
Memberi sedikit takut disalah pahami, memberi besar takut dianggap pamer. Jadi akhirnya…
minta maaf dulu.
Padahal, tidak ada satu pun gerakan sosial di dunia yang berjalan karena donasi besar saja. Hampir semua yang viral dan kuat itu bergerak karena:
- Donasi kecil tapi banyak
- Orang biasa tapi peduli
- Gerakan yang organik, bukan dipaksa
Dan itu indah sekali. disaat indonesia sedang terkena bencana nasional yang dianggap pemerintah bukan…
Donasi Itu Soal Kemampuan, Bukan Kompetisi
Sering kali orang lupa donasi bukan perlombaan tentang berapa nominal.
Memberi itu soal kemampuan masing-masing, bukan soal siapa yang paling terlihat baik. Dan yang paling penting tidak ada yang dinilai dari angkanya.
Karena pada akhirnya:
- 5 ribu dari orang yang lagi kesusahan→ nilainya sangat besar
- 10 ribu dari mahasiswa yang hidupnya pas-pasan → itu mulia
- Bahkan sekadar share link penggalangan dana → tetap bentuk bantuan
Yang membuat donasi berarti bukan angka, tapi niat.
Kalau mau jujur, negara ini bisa bertahan dalam banyak bencana justru karena gotong royong rakyatnya.
Terima Kasih Untuk Ferry Irwandi: Bukti Kebaikan Bisa Menular
Beberapa hari terakhir, kita melihat sesuatu yang luar biasa:
Ferry Irwandi membuka donasi, dan dalam waktu singkat terkumpul 10 miliar rupiah.
Itu bukti bahwa orang baik tidak akan pernah berjalan sendirian.
Dan yang membuat angka itu menyentuh bukan miliaran rupiahnya, tapi bagaimana ia terbentuk:
Bukan hanya dari donasi besar.
Bukan hanya dari orang kaya.
Justru sebagian besar karena:
- donasi 5 ribu
- donasi 10 ribu
- donasi 20 ribu
- orang-orang kecil yang ingin ikut membantu, walau sedikit
Setiap nominal itu akhirnya menyatu dan tumbuh menjadi 10 miliar rupiah.
Jadi kalau ada yang bilang “donasi kecil itu tidak penting”, ya mungkin mereka belum lihat contohnya atau mungkin kikir wkwkwkwk.
Kenapa Kita Suka Merendahkan Diri Saat Memberi?
Saya mencoba memahami ini secara pelan-pelan. Dan saya melihat beberapa hal:
- Kita takut dianggap pelit. Padahal kenyataannya, setiap orang punya kondisi berbeda.
- Kita tumbuh di budaya basis sungkan. Minta maaf adalah default setting kebanyakan orang Indonesia.
- Kita ingin membantu, tapi tidak mau salah langkah. Jadi buat aman, minta maaf dulu.
- Kita mengira kebaikan harus sempurna. Padahal tidak ada syarat begitu.
Namun mungkin justru di situlah uniknya kita.
Cara orang Indonesia memberi adalah kombinasi antara tulus + malu-malu + rendah hati. Kadang lucu, tapi hangat.
Mari Belajar Menerima Bahwa Bantuan Kecil Itu Mulia
Saya rasa kita perlu pelan-pelan membiasakan diri untuk mengubah pola pikir ini:
- Tidak perlu minta maaf saat berdonasi kecil
- Tidak perlu malu saat hanya bisa membantu sedikit
- Tidak perlu merasa “kurang” hanya karena orang lain berdonasi lebih besar
Kalau kemampuan kita hanya 5 ribu, maka 5 ribu itu sudah lebih dari cukup.
Kalau kita cuma bisa share informasi, itu juga bentuk kebaikan.
Karena bantuan sekecil apa pun tetap berarti.
Kesimpulan
Pada akhirnya, teman, donasi itu bukan tentang angka.
Bukan tentang siapa paling banyak.
Bukan tentang siapa paling terlihat baik.
Ini tentang kita sebagai manusia.
Tentang sedikit demi sedikit yang terkumpul.
Tentang niat baik yang menular.
Tentang kebaikan kecil yang akhirnya menjadi satu gerakan besar seperti yang terjadi sama bang Ferry Irwandi.
Kalau ada yang perlu diingat dari tulisan ini, mungkin ini:
Kebaikan tidak pernah diukur dari besar kecilnya, tapi dari seberapa tulus kita melakukannya.
Postingan ini mungkin akan saya terbitkan 25-12-2025 karena saya tidak ingin mendapat trafik dari kejadian bencana dan menarik empati orang lain sedangkan saudara kita masih dalam keadaan tidak baik-baik saja.
ini saya jadikan catatan untuk diri saya sendiri.
Terimakasih telah membaca
Sumber
Gambar Utama : https://unsplash.com/id/ilustrasi/menaruh-uang-di-celengan-berbentuk-rumah-iVGIi8mkqOU



